Kamis, 16 April 2020

Bentuk dan Cara Menentukan Keputusan Bersama

Wawan Setiawan Tirta
Keputusan merupakan pilihan yang diambil seseorang atau kelompok untuk dilaksanakan. Keputusan bersama yang diambil harus bijaksana, bisa bermanfaat untuk semua dan tidak memihak pada kelompok tertentu. Artinya kepentingan umum harus lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.

Dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada pilihan-pilhan. Pilihan yang diambil oleh seseorang itulah yang disebut dengan keputusan. Keputusan dibedakan menjadi dua yaitu keputusan pribadi dan keputusan bersama

A. Keputusan Pribadi
Keputusan pribadi adalah keputusan yang dilakukan perorangan. Keputusan dalam kegiatan setelah bangun tidur, keputusan memilih makanan, keputusan ketika belajar. Semua itu merupakan hak individu, dan setiap orang mempunyai keputusan yang berbeda-beda. Berikut ini beberpa contah keputusan yang bersifat pribadi.
  1. Menentukan ekstrakurikuler yang akan diikuti di sekolah
  2. Menentukan cita-cita yang diinginkan
  3. Menentukan siapa yang akan dipilih saat pemilihan ketua kelas
  4. Menentukan pendapat saat rapat atau diskusi.
  5. Menentukan pendidikan yang akan ditempuh (ingin masuk sekolah mana, kuliah dimana)
  6. Menentukan untuk mengutamakan belajar daripada bermain.
  7. Menentukan kelompok belajar mana yang akan diikuti.
  8. Menentukan akan memberikan bantuan atau tidak pada saat terjadi bencana alam.
  9. Menentukan pilihan pada saat ikut les atau belajar sendiri di rumah.
  10. Menentukan saat diajak teman bermain atau tetap belajar di rumah.

B. Keputusan Bersama
Selain keputusan yang sifatnya perorangan, ada pula keputusan yang sifatnya bersama. Keputusan bersama ini dilakukan atas kesepakatan bersama. Misalnya, ketika sekolahmu akan melaksanakan perkemahan, ketika akan rekreasi, ketika akan melakukan kunjungan belajar, semua diputuskan bersama.

Keputusan bersama adalah keputusan yang melibatkan semua orang yang berkepentingan. Misalnya saja dalam organisasi di lingkungan keluarga. Anggota organisasi keluarga anggotanya adalah seluruh anggota keuarga. Selain keluarga ada juga organisasi masyarakat yang anggotanya adalah seluruh anggota masyarakat yang terlibat di dalamnya. Keputusan sebuah organisasi disebut dengan keputusan bersama.

Keputusan bersama lebih rumit dibandingkan dengan keputusan pribadi. Keputusan bersama melibatkan banyak orang. Bahkan tidak jarang terjadi perbedaan pendapat. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar keputusan bersama itu membuahkan hasil tanpa meninggalkan masalah.
  1. Saling memahami dan menghargai pendapat orang lain.
  2. Saling memahami apa yang sedang dimusyawarahkan untuk diambil keputusan.
  3. Kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.
  4. Menerima masukan dalam bentuk kritik, usul, maupun saran.
  5. Tidak memaksakan kehendak dalam mengambil keputusan.
  6. Menerima bahwa keputusan yang sudah diambil adalah keputusan yang terbaik.
  7. Keputusan yang sudah diambil dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Secara umum, keputusan bersama terbagi dalam dua bentuk yaitu bentuk tertulis dan tidak tertulis (lisan).:

1. Keputusan Secara Tertulis
Keputusan secara tertulis adalah keputusan yang diambil secara bersama-sama didasarkan atas kesepakatan bersama. Keputusan tertulis biasanya dituangkan dalam bentuk dokumen tertulis. Contoh keputusan bersama secara tertulis di antaranya:
  • Undang-Undang Dasar 1945
  • Undang-undang
  • Peraturan pemerintah
  • Peraturan daerah, dan sebagainya.

Keputusan secara tertulis merupakan kesepakatan dari orang-orang yang embuatnya. Keputusan secara tertulis mempunyai kekuatan hukum yang kuat. Oleh karena itu, siapapun yang tidak melaksanakan peraturan tertulis tersebut akan dikenai sanksi atau hukuman. Keputusan tertulis disahkan dengan tanda tangan para pembuat keputusan. Keputusan secara tertulis di negara kita dibuat oleh lembaga legislatif yaitu MPR, DPR, dan DPD

2. Keputusan Lisan
Keputusan lisan merupakan keputusan yang diucapkan dengan lisan kita. Keputusan lisan berwujud kata-kata dan biasanya tidak dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen. Keputusan lisan tidak mempunyai kekuatan hukum seperti halnya keputusan tertulis. Sanksi yang diberikan dalam pelanggaran keputusan lisan pun hanya bersifat ringan saja. Contoh keputusan lisan di antaranya:
  • Keputusan bapak kepala desa dalam hal pembagian pengairan sawah
  • Keputusan bapak RT tentang jadwal ronda malam.
  • Keputusan bapak RW tentang jadwal ronda malam.

Keputusan bersama dapat terbentuk baik di lingkungan keluarga masyarakat maupun negara, Berikut ini beberapa contoh keputusan bersama pada masing-masing lingkungan.

C. Cara Menetukan Keputusan Bersama
Indonesia adalah negara Bhinneka tunggal ika dengan Pancasila sebagai Ideologinya. Hal ini seseuai dengan kondisi bangsa Indonesia yang memiliki banyak suku, agam, budaya yang berbeda, Sehingga dalam prakteknya sehari-hari, ada banyak hal yang dapat memicu atau menjadi alasan terjadinya perbedaan. Untuk mengatasi perbedaan yang ada, maka beberapa jalan yang ditempuh untuk mengatasinya yaitu dengan :
  1. Musyawarah untuk Mufakat, yaitu urun rembug, atau berunding untuk membicarakan suatu perkara sehingga diperoleh sebuah keputusan yang diterima dengan baik oleh semua pihak. Keputusan dari hasil musyawarah disebut Mufakat.
  2. Voting atau pemungutan suara, voting adalah melakukan pemungutan suara, keputusan diambil berdasarkan suara yang paling banyak. Voting dilakukan jika jalan musyawarah tidak dapat menghasilkan keputusan yang dapat disetujui.
  3. Aklamasi, adalah persetujuan secara lisan oleh semua anggota kelompok, sehingga keputusannya harus dilaksanakan oleh semua anggota. Aklamasi dilakukan jika voting dan musyawarah tidak menghasilkan satu keputusan yang bulat.

a. Keputusan Bersama di Lingkungan Keluarga
Dalam praktek sehari-hari, masyarakat umumnya melakukan musyawarah dalam mengambil sebuah keputusan, contohnya di lingkungan keluarga. Berikut beberapa contoh keputusan bersma dalam lingkungan keluarga:
  • Pembagian tuga seluaruh anggota keluarga.
  • Keputusan mengenai kemana seluruh anggota keluarga akan berlibur.
  • Ketika prestasi adik disekolah menurun, maka seluruh keluarga akan membantu belajar adik
  • Keputusan bersama dalam mengikuti aturan yang berlaku di rumah, misal seluruh anggota keluarga harus makan bersama

b. Keputusan Bersma di Lingkungan Sekolah
Keputusan bersama tidak saja hanya ada  di lingkungan keluarga. Di lingkungan sekolah juga ada beberapa keputusan bersama yang dibentuk oleh warga sekolah. Berikut ini beberapa contoh keputusan bersama di lingkungan sekolah.
  1. Pemilihan ketua kelas,  jadwal piket dan anggota kelompok belajar.
  2. Tempat tujuan study tour.
  3. Tata tertib kelas
  4. Keputusan bersama mengenai besaran biaya study tour sekolah.
Keputusan merupakan pilihan yang diambil seseorang atau kelompok untuk dilaksanakan Bentuk dan Cara Menentukan Keputusan Bersama
c. Keputusan Bersama di Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat terdiri dari banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Agar kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan maka dibutuhkan keputusan bersama untuk mengatur kehidupan sehari-hari. Beberapa  contoh keputusan bersama di lingkungan masyarakat antara lain:
  • Keputusan bersama tentang kerja bakti lingkungan.
  • Keputusan bersama tentangbesaran iuran warga.
  • Keputusan bersama mengenai sumbangan untuk warga yang membutuhkan.
  • Keputusan bersama tentang pembagian jaga malam.
  • Keputusan bersama tentang siapa saja yang berhak menerima bantuan dari pemerintah.

d. Keputusan Bersama di Lingkungan Pemerintahan
Pemerintahan dilaksanakan agar kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan selaras dan seimbang. Agar kegidupan dapat berjalan harmonis maka dibutuhkan keputusan-keputusan yang berguna untuk mengatur tata kehidupan bernegara. Beberapa  contoh keputusan bersama di lingkungan pemerintahan  antara lain:
  • Keputusan bersama mengenai hari libur nasional.
  • Keputusan bersama besaran tarif angkutan.
  • Keputusan bersama harga dasar pupuk dan beras
  • Keputusan pemerintah daerah tentang Upah Minimum Kabupaten (UMK).
  • Keputusan mengenai besarnya pajak yang harus dibayar oleh warga masyarakat kepada negara.