Selasa, 28 April 2020

Penyebab Perubahan Pada Alam

Wawan Setiawan Tirta
Alam merupakan anugerah Tuhan untuk dimanfaatkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjalan­kan tugas dan fungsinya sebagai rahmat atas alam. Dengan demikian, keberadaan manusia atas alam, semestinya berfungsi sebagai pemelihara. Bukan sebagai perusak alam. salah satu wujud nyata manusia di dunia adalah memberi perlindungan dan pemeliharaan atas alam, se­hingga manusia memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari alam. Karena itulah, tugas manusia di atas muka bumi adalah mengelola alam dengan sebaik-baiknya.

Alam selain dimanfaatkan oleh manusia, seharusnya juga dijaga kelestriannya. Alam tidak hanya dimanfaatkan oleh generasi yang ada sekarang, tetapi juga untuk generasi yang akan datang. Dalam memanfaatkan alam manusia terkadang tidak memperhatikan kelestarian alam. Ulah manusia menyebabkan alam menjadi rusak, alam yang rusak tentunya akan menimbulkan kerugian bagi manusia itu sendiri. Berikut ini beberapa tindakan manusia yang dapat merusak alam.

Beberapa tindakan manusia yang dapat menyebabkan perubahan pada alam antara lain penggunaan bahan kimia yang berlebihan serta beberapa perilaku yang dapat mengganggu kelestraian alam. Berikut ini beberapa contoh perilaku manusia yang dapat mengganggu kelestarian alam.

A. Pemakaian zat yang dapat mengakibatkan perubahan pada alam:
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-produk industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produk-produk yang berguna untuk kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis, sifat-sifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat sehari-hari.

1. Pembersih.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen. Sabun dan detergen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Detergen mengandung bahan aktif ABS (Alkil Benzena Sulfonat). Bahan ini merupakan bahan kimia yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga menyebabkan pencemaran air dan tanah. Selain itu, busa yang berlimpah dapat menutup permukaan air dan mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. Oleh karena itu, kita sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
  • Rusaknya keindahan lingkungan perairan;
  • Terancamnya kehidupan hewan-hewan yang hidup di air; dan
  • Merugikan kesehatan manusia.

2. Pewangi / Parfum
Pewangi dalam bentuk semprot mengandung kloro fluoro karbon (CFC). Bahan ini menyebabkan tipisnya lapisan ozon. lapisan ozon yang semakin tipis bahkan jika berlubang, sangat berbahaya bagi kehidupan dibumi. Lapisan ozon adalah suatu lapisan di udara bagian atas yang melindungi manusia dari sinar-sinar berenergi tinggi, seperti sinar ultra violet. Sebaiknya gunakan saja pewangi alami yang sudah kita kenal di antaranya diperoleh dari daun kayu putih, kulit kayu manis, batang kayu cendana, bunga kenanga, bunga melati, dan buah pala.

3. Pestisida
Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida meliputi semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus, tikus, bekicot, dan nematoda (cacing). Penggunaan pestisida yang berlebihan, dapat menyebabkan hama kebal terhadapnya, bahkan memicu munculnya spesies baru. Spesies ini hanya bisa dikendalikan dengan pestisida dalam dosis yang lebih tinggi lagi. Hal ini tentunya akan menimbulkan pencemaran yang lebih besar baik terhadap lingkungan ataupun manusia.

B. Perilaku atau kegiatan manusia yang dapat mengakibatkan perubahan pada alam
Alam dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sangat disayangkan, terkadang manusia sampai merusak alam untuk memenuhi kebutuhannya. Perbuatan manusia inilah yang dapat merusak kelestarian alam. Berikut ini beberapa kegiatan manusia yang dapat merusak alam.

1. Penebangan dan Pembakaran Hutan
Manusia melakukan penebangan dan pembakaran hutan secara liar demi membuka lahan pertanian dan pemukiman. Penebangan hutan juga dilakukan untuk mengambil kayu sebagai bahan pembuatan perlengkapan rumah tangga. Kegiatan tersebut tentu saja membuat hutan menjadi gundul. Populasi beberapa tumbuhan berkurang bahkan punah. Hewan-hewan hutan kehilangan tempat tinggal. Hutan yang gundul akan dapat menimbulkan bencana alam bajir dan tanah longsor.

Kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian biasanya berubah menjadi tanah tandus dan gersang. Hal ini karena setelah panen biasanya ladang ini akan ditinggalkan. Sistem perladangan seperti ini disebut perladangan berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi tanah tandus dan gersang, karena setelah panen dan sudah tidak subur lagi biasanya ditinggalkan begitu saja. Karena tanahnya tandus dan gersang maka struktur tanah menjadi rusak dan mudah mengalami erosi.

2. Perpindahan Penduduk
Alam merupakan anugerah Tuhan untuk dimanfaatkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya Penyebab Perubahan Pada AlamPerpindahan penduduk mengakibatkan daerah yang didatangi menjadi sangat padat karena jumlah pemukiman terbatas. Kepadatan jumlah penduduk ini akan memicu terbentuknya pemukiman kumuh. Lingkungan kotor di pemukiman kumuh memengaruhi kualitas kesehatan manusia dan menyebabkan pencemaran lingkungan semakin meningkat. Selain itu kepadatan penduduk juga mengakibatkan banyak lahan yang digunakan sebagai pemukiman, dengan banyaknya pemukiman mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian dan juga hutan.

3. Penambangan
Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi. Pengambilan bahan tambang dengan cara digali atau ditambang. Beberapa bahan tambang seperti tembaga, besi, batu bara, kapur, dan aluminium sering ditemukan di permukaan bumi. Oleh karena itu, untuk mengambilnya tidak perlu menggali. Kegiatan ini mengubah bentuk permukaan bumi menjadi lubang-lubang bekas penambangan. Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara.