Senin, 13 April 2020

Membuat Komik Sederhana

Wawan Setiawan Tirta
Bagi anak-anak komik merupakan barang yang sudah tidak asing lagi. Membaca komik bagi mereka merupakan kegiatan yang menyenangkan. Saat membaca komik, anak-anak keluar dari lingkungan nyata mereka. Komik memungkinkan mereka mengidentifikasi diri dengan pahlawan yang kuat dan selalu benar. Selain itu anak senang mambaca komik karena merupakan cerita yang terdiri atas paduan kata dan serangkaian gambar yang berurutan, di mana gambar merupakan unsur penting dalam mengungkapkan cerita.

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Alasan anak menyukai komik, antara lain ; (1) tampilannya menarik, (2) bahasanya mudah dipahami, (3) tema-temanya menarik, (4) alur ceritanya sederhana, (5) kagum pada tokoh komik sebagai tokoh identifikasi, (6) dan penyajiannya yang berbentuk serial. Maka tidak mengherankan jika anak-anak menyukai komik untuk dibaca dibandingkan dengan jenis bacaan yang lainnya.

Menggambar komik adalah kegiatan menggambar seperti pada umumnya, yang membedakan komik dengan gambar lainnya adalah adanya rangkaian yang menghubungkan antara gambar yang satu dengan yang lainnya. Gambar komik merupakan satu kesatuan yang menjalin sebuah cerita.

Unsur Intrinsik dalam Komik
Untuk membuat sebuah komik hampir sama dengan cara membuat cerita yang lain, yang membedakannya adalah dalam hal penyajian ceritanya. Dalam sebuah komik juga terdapat unsur-unsur yang beradal dari dalam sebuah komik. Unsur-unsur instrinsik dalam komik antara lain sebagai berikut.


1. Tema Komik
Tema merupakan unsur yang sangat penting dalam pembentukan sebuah karya komik, karena tema adalah dasar bagi seorang pembuat komik untuk mengembangkan suatu cerita dalam gambar. Tema merupakan sesuatu yang menjiwai komik, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam sebuah komik. Tema komik dapat menggunakan tema dalam kehidupan sehari-hari seperti persahabatan, tolong-menolong, dan lain sebagainya.

2. Tokoh dan Watak Tokoh Komik
Tokoh adalah individu ciptaan/rekaan penulis yang mengalami peristiwa-peristiwa atau lakuan dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.

Watak adalah sifat-sifat atau nyawa yang kita berikan pada suatu tokoh yang telah kita design dan gambar, hingga si tokoh tersebut mempunyai sifat- sifat yang kita berikan, karakter adalah gabungan antara tampilan wajah, bentuk tubuh, kostum, aksesoris, adat, budaya, kebiasaan dan sifat dari suatu tokoh yang kita buat, buat daftar watak untuk setiap tokoh mulai dari tokoh utama yang biasanya protagonis sampai pada tokoh-tokoh yang jadi rivalnya, biasanya antagonis.

3. Alur atau Plot Komik
Plot merupakan kerangka untuk menyusun keseluruhan cerita dari awal sampai akhir secara terperinci berfungsi sebagai panduan agar cerita tidak keluar dari bahasan dan tema. Intisari dari alur adalah konflik, tetapi suatu konflik tidak bisa secara tiba-tiba dipaparkan begitu saja, harus ada dasar yang menjadi landasan dari konflik tersebut. Biasanya alur yang digunakan dalam komik adalah alur maju yaitu perkenalan, konflik, dan leraian.

4. Latar Komik
anak komik merupakan barang yang sudah tidak asing lagi Membuat Komik SederhanaLatar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam sebuah komik. Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok:
  • Latar tempat, mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya komik.
  • Latar waktu, berhubungan dengan masalah ‘kapan’ terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya komik.
  • Latar suasana, mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan suasana yang diceritakan dalam karya komik. Latar suasana bisa mencakup susana sedih, gembira, menegangkan, mengharukan, dan lain-lain.

5. Bingkai Komik
Pengaturan bingkai atau kotak-kotak pembatas di halaman komik juga ikut memberi sentuhan yang tersendiri, dengan cara mengatur bingkai-bingkai sesuai kebutuhan kita, maka kita bisa memberi arahan ke pembaca kimik kita. Bentuk bingkai tidak harus kotak, bisa bervariasi sesuai dengan kreativitas kita masing-masing selama urutan bingkainya masih bisa dibaca dengan mudah dan tidak menimbukan kebingungan pembacanya.

6. Huruf
Bentuk huruf yang dipakai atau font, juga menerapkan tulisan yang menjadi ciri khas suatu tokoh komik, seperti misalnya tokoh yang lucu, maka bentuk hurufnya juga akan menarik sekali bila menggunakan huruf dengan tema yang lucu.

7. Efek Suara dan Gambar
Memberi efek gambar seperti bintang-bintang, atau efek apapun yang sesuai dengan skrip yang telah dibuat, karena komik berbentuk gambar, maka efek suaranya juga berupa tulisan, bukan suara, misalnya suara orang terjatuh, maka efek suaranya berupa tulisan misalnya gedubraag.

Langkah-langkah Membuat Komik
Buatlah skema cerita sebagai patokan untuk langkah selanjutnya. Buatlah skema cerita yang mudah dipahami dan menarik pembaca. Naskah keseluruhan komik biasanya dalam bentuk teks, yang sudah lengkap dengan keterangan waktu, tempat dan pelaku-pelakunya yang terlibat dalam pembicaraan, aksi ataupun semua hal yang ada di dalam adegan yang diperlukan atau disebut dengan nama skema.

Setelah persiapan pembuatan skema komik seperti tersebut di atas selesai, langkah selanjutnya adalah membuat komik itu sendiri. Langkah-langkah membuat komik antara lain sebagai berikut.
  • Sediakan alat dan bahan untuk menulis dan menggambar seperti kertas gambar, pensil, pensil, penghapus, penggaris, penajam pencil, pena, ballpoint, spidol, cat air, kuas, dan tipe-ex.
  • Baca skrip naskah keseluruhan komik biasanya dalam bentuk teks, yang sudah lengkap dengan keterangan waktu, tempat dan pelaku-pelakunya yang terlibat dalam pembicaraan, aksi ataupun semua hal yang ada di dalam adegan yang diperlukan atau disebut dengan nama skema.
  • Buatlah gambar sketsa kasar menggunakan pensil di kertas, berupa coretan-coretan atau sketsa kasar yang masih mentah dari skrip yang telah dibuat. Di sini juga sudah mulai dituliskan dialog dan hal-hal yang diperlukan dalam bentuk balon suara yang juga masih kasar hanya sebagai penunjuk skrip yang dimaksud dan adegan yang diinginkan dalam skema yang ada.
  • Mewarnai sketsa dengan kuas dan cat. Dalam mewarnai gambar komik harus diperhatikan perpaduan warna masing-masing obyek gambat agar hasilnya nanti dapat lebih bagus.