Senin, 27 April 2020

PROSES PENGOLAHAN MIMBA

Wawan Setiawan Tirta
 Bagian utama dari pohon mimba yang dimanfaatkan adalah daun dan biji PROSES PENGOLAHAN MIMBA


Bagian utama dari pohon mimba yang dimanfaatkan adalah daun dan biji. Berikut dijelaskan mengenai prosesing daun dan biji agar dapat dimanfaatkan, baik sebagai obat, pestisida, kosmetik, toilet teries, pupuk dan lainnya.


Biji mimba mengandung minyak sekitar 40%. Untuk memperoleh minyaknya dapat diperoleh dengan 2 (dua) cara ;

Cara pengepresan, yaitu dengan jalan mengepres biji mimba dengan suatu alat pengepres sehingga yang tersisa adalah bungkilnya yang biasanya masih mengandung minyak. Dengan cara ini minyak yang terambil antara 15-20 %, sehingga kandungan minyak pada bungkil masih tinggi, oleh karena itu banyak orang yang menggunakan bungkil mimba ini sebagai bahan pestisida dengan cara mengekstraknya dengan ethanol atau denan air dengan sedikit penambahan deterjen atau sabun colek, agar antara minyak dan air terjadi emulsi.

Ekstraksi dengan heksan : yaitu dengan cara mengaduk dan maserasi adukan tersebut, sehingga minyak yang terkandung dalam biji mimba tertarik dan bercampur dengan heksan. Selanjutnya heksan tersebut di rotavapor (diuapkan) untuk memisahkan pelarut heksan dengan minyak mimba. Dengan cara ini minyak yang terambil lebih tinggi, yaitu dapat mencapai antara 20 – 25%. Namun demikian, bungkil mimbanya masih mengandung minyak dan masih dapat digunakan sebagai bahan pestisida nabati, yaitu dengan cara mengekstraknya dengan ethanol, atau ada juga yang mengekstraknya dengan air yang ditambah sedikit emulsifier, biasanya deterjen atau sabun cair Teepol. Selanjutnya minyak yang diperoleh digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya pembuatan sabun mandi, shampo, pestisida, sabun pencuci tangan, pasta gigi dan lainnya.


Daun dapat digunakan langsung dalam keadaan segar, ataupun dikeringkan, sehingga di peroleh simplisia kering, namun ada juga yang dibuat tepung, sehingga lebih praktis pengemasannya. Dalam keadaan segar tidak memerlukan perlakuan khusus, hanya perlu dibersihkan dari kotoran yang menempel dengan cara dicuci, selanjutnya apabila akan digunakan sebagai obat, cukup menyeduh tujuh lembar daun dalam dua gelas air sampai menjadi satu gelas air. Simplisia kering daun diperoleh dengan cara mengering-anginkan daun sampai daun bisa diremas menjadi serpihan. Bisa juga dilakukan pemanasan dengan

oven yang dilengkapi fan (kipas angin) pada suhu maksimal 400C atau ada juga yang menjemur di bawah sinar matahari di bawah jam 10 pagi (tidak terlalu terik). Tepung daun mimba diperoleh dengan cara menggrinder simplisia kering tadi dengan alat khusus(grinder) atau dapat juga dengan alat penghancur yang ada pada mixer.

Pemanenan Biji Mimba

biasanya pohon mimba mulai berbuah pada bulan Oktober – November dan mulai tua/matang pada bulan Desember s/d Februari tahun berikutnya. memanen biji mimba hanya yang terjatuh dari pohon, karena buah tua/matang atau karena buahnya dimakan hewan seperti burung, kelelawar, tikus dan musang.

Mimba (Azadirachta indica A. Juss) merupakan tanaman multimanfaat karena selain dapat tumbuh dengan baik di daerah marginal yang panas dan kering, juga dapat berfungsi sebagai pohon reboisasi dan penghijauan, bahan pestisida nabati yang dapat mengendalikan OPT secara ramah lingkungan serta bahan pupuk organik yang selain mengandung unsur hara tanaman, baik makro, maupun mikro, juga mengandung bahan pestisida untuk menanggulangi OPT di dalam tanah.